‘Pada saat upacara
Kemerdekaan banyak peliput berita – berita dan penyiar radio untuk menyiarkan
berita kemerdekaan RI. Diantaranya penyiar yang menyiarkan berita proklamasi kemerdekaan RI: F.wuz, Frans Sumarto mEndur, serta
Syahruddin. BPUPKI diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat. Penyebab bubarnya BPUPKI karena BPUPKI dianggap sudah
menyelesaikan tugasnya. Ketua PPKI adalah Ir.Soekarno dan wakilnya Muh Hatta. Terjadinya
pemberontakan PKI Madiun berawal dari upaya yang dilakukan oleh Amir
Syarifuddin untuk membentuk Front Nasional.
Dalam rangka untuk menjatuhkan wibawa pemerintah,
tokoh yang berkeliling ke sejumlah kota di jawa tengah dan Jawa Timur untuk
mempropagandakan PKI beserta dengan programnya adalah Muso dan Amir Syarifuddin. Adanya hubungan tidak harmonis antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah terutama di Sumatera dan Sulawesi mengenai masalah
otonomi daerah serta perimbangan keuangan antara pusat dan daerah adalah
penyebab langsung terjadinya pemberontakan PRRI/Permesta. Pada tanggal 18 September 1948 telah terjadi suatu
peristiwa yaitu Pemberontakan PKI Madiun. DI / TII didirikan oleh SM
Kartosuwiryo di Jawa Barat.
Pemimpin DI / TII di Sulawesi Selatan adalah Kahar
Muzakar. Pemimpin pemberontakan DI / TII di Jawa Tengah Amir Fatah. Pemimpin
pemberontakan DI / TII di Aceh Daud Beureuh. Pemimpin DI / TII di kalimantan
selatan adalah Ibnu Hajar. Pemimpin DI / TII di Jawa Barat adalah S.M.
Kartosuwiryo dan sekaligus pendiri dari DI / TII / pemimpin DI / TII secara
keseluruhan.
Pada bulan Januari 1950
mengajukan ultimatum kepada pemerintah RI dan negara Pasundan yang isinya agar
diakui sebagai tentara Pasundan dan keberadaaan negara Pasundan tetap
dipertahankan. Hal tersebut merupakan keterangan yang berhubungan dengan pemberontakan
Pemberontakan APRA.
Pada tanggal 25 april
1950 diproklamasikan berdirinya RMS di bawah pimpinan Mr. Dr. CRS Soumokil. Dewan-Dewan
PRRI diantaranya ada Dewan Banteng dibentuk tanggal 20 Desember 1956 di
Sumatera barat, Dewan Garuda dibentuk oleh .Letnan Kolonel Barlian. Demokrasi Liberal berlangsung mulai tahun 1950
– 1959. Kabinet pada masa Demokrasi Liberal diantaramnya Kabinet Natsir,
Kabinet Sukiman, Kabinet Wilopo, Kabinet Ali Sastroamijoyo I, Kabinet
Burhanuddin Harahap, Kabinet Ali Sastroamijoyo II, dan Kabinet Djuanda.
Beberapa kebijakan Kabinet Natsir adalah adanya kebijakan Gunting Safrudin. Kabinet
yang jatuh karena masalah utama yaitu pertukaran nota antara Menteri Luar
Negeri dengan Duta Besar Amerika adalah kabinet Sukiman. Masalah yang selalu
menjadi program setiap kabinet pada masa Liberal adalah Penyelesaian masalah
Irian Barat.RIS secara resmi dibubarkan dan Indonesia kembali menjadi negara
kesatuan yang berbentuk Republik sejak tanggal 17 agustus 1950.
Yang
menyebabkan buruknya kondisi ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi Liberal, diangtaranya
: angka pertumbuhan jumlah penduduk yang besar, ekspor Indonesia hanya
bergantung pada hasil perkebunan, tidak stabilnya situasi politik dalam negeri
mengakibatkan pengeluaran pemerintah untuk operasi-operasi keamanan semakin
meningkat, politik keuangan pemerintah Indonesia tidak dibuat di Indonesia,
tetapi dirancang di Belanda.
Untuk menanggulangi
defisit anggaran Menteri Keuangan Syafruddin Prawiranegara berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan RIS Nomor PU tanggal 19 maret 1950 melakukan
tindakan pemotongan uang atau
pengurangan nilai mata uang dan memberlakuakan nilai setengahnya, nilai minimal
yang dipotong adalah diatas Rp 2,5. Isi
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 : Bubarkan dewan konstituante, tidak berlakunya
UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945, serta Pembentukan
MPRS damn DPAS. Tokoh pejuang seni dan sastra Ismail Marzuki.
Beliau menciptakan lagu pertama
kali yaitu O Sarinah dan bebderapa lagu-lagu popular lainnya, yaitu Halo – Halo
Bandung, Rayuan Pulau Kelapa, Selendang Sutera dan yang lainnya. Tokoh – tokoh
pejuang pada masa sebelum Indonesia merdeka diantaranya adalah tokoh dari papua
: Tokoh pejuang yang mempopulerkan lagu Indonesia
Raya di Papua saat menjelang Indonesia merdeka Frans Kaisiepo. Tokoh
pejuang yang sebelum Jepang masuk ke Indonesia adalah seorang anggota polisi
Hindia Belanda adalah Marthen
Indey . Tokoh pejuang dan juga seorang Sultan yang dinobatkan
menjadi raja Siak Indrapura pada tahun 1915 ketika berusia 21 tahun adalah Sultan Syarif
Kasim II. Seorang tokoh pejuang perempuan yang
mempunyai nama kecil Famajjah (Oppu Daeng Risaju) merupakan pelopor gerakan
Partai Sarikat Islam Indonesia. Beliau tidak keberatan menanggalkan gelar
kebangsawanannya.
Jenderal – jenderal yang telah gugur pada masa G30 S/PKI disebut
pahlawan revolusi. Jenderal – Jenderal yang telkah gugur saat peristiwa G30SPKI
adalah Letnan Jenderal Ahmad Yani (Menteri/Panglima AD),
Mayor Jenderal S. Parman, Mayor Jenderal Soeprapto, Mayor Jenderal MT. Haryono,
Brigadir Jenderal DI Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo dan
Letnan Satu Pierre Andreas Tendean. Salah satu Jenderal yang telah selamat dari
peristiwa G30S/PKI adalah Abdul Haris Nasution. Pada masa pendudukan Jepang tokoh yang menjabat sebagai ketua
BPUPKI adalah Rajiman wedyodiningrat.
Tokoh yang
mengakhiri peristiwa Rengasdengklok adalah Ahmad Subarjo. Tokoh yang menggandakan
Teks Proklamasi adalah B.M. Diah. Amerika Serikat menjatuhkan Bom di Hiroshima
terjadi pada tanggal 6 Agustus 1945 dan menjatuhkan Bom di Nagasaki terjadi pada
tanggal 9 Agustus 1945. Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Dokuritsu
Junbi Inkai (PPKI) pada tanggal 7 Agustus 1945. Jenderal Terauchi pada tanggal 9 Agustus 1945 memanggil Sukarno, Moh. Hatta, dan Rajiman
Wedyodiningrat untuk pergi ke Dalat, Saigon. Peristiwa Rengasdengklok terjadi
pada tanggal 16 Agustus 1945. Naskah
proklamasi kemerdekaan indonesia dibacakan di Jl.
Pegangsaan timur
no.56 jakarta. Teks proklamasi yang
dibacakan Soekarno pada 17 Agustus 1945
di ketik oleh Sayuti melik. Bung
karno dan bung Hatta dibawa
ke Rengasdengklok oleh para pemuda dengan tujuan Terlepas dari Indonesia. Pangkalan laut Pearl Harbour diserang Jepang
pada tanggal 7 Desember 1941. Monumen
Tugu Muda merupakan monumen untuk
mengenang pertempuran Lima Hari di Semarang.
Untuk menyelesaikan
masalah Negara – Negara bagian khususnya di Indonesia bagian timur diadakanlah Konferensi
Malino yang diselenggarakan di Sulawesi pada tanggal 16 – 25 Juli 1946.
Tujuan penyelenggaraan KMB diantaranyaUntuk
menyelesaikan persengketaan antara Indonesia dengan Belanda. Teks
Proklamasi diusulkan oleh Sukarni untuk ditandatangani oleh Sukarno dan Muh
Hatta.
Perumusan Teks Proklamasi di Rumah Laksamana Maeda di Jl. Imam bonjol no.1 jakarta. Upacara Kemerdekaan
dan dibacakannya Teks Proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur no 56 Jakarta. Sebagai
pengibar bendera Merah Putih S Suhud dan Latif Hendraningrat dan pembawa
Bendera S.K Trimurti.
Setelah Indonesia merdeka, belum sepenuhnya Indonesia
terbebas dari penjajah. Khususnhya di daerah Indonesia bagian Timur. Pemilu pertama
kali dilaksanakan pada tahun 1955 yang diadakan dua kali periode untuk
pemilihan. Periode pertama tanggal 29 September 1955 untuk memilih Anggota
Parlemen. Pada tanggal 15 Desember 1955 pemilihan umum untuk memilih Dewan
Konstituante. Pada Pemilu masa orde baru sangat berbeda dengan orde lama. Orde
Baru Salah satu Partai yang mendominasi adalah Partai Golkar.
A3.Dualisme kepemimpinan
Memasukki tahun 1966 terlihat gejala krisis kepemimpinan nasional
yang mengarah pada dualisme kepemimpinan. Di satu pihak pamor presiden soekarno
kian merosot sementara itu soeharto setelah mendapat SUPERSEMAR dan membubarkan
PKI namanya semakin populer. Pada waktu itu sebagai pimpinan pemerintahan
sedangkan soeharto sebagai pelaksana
pemerintahan.
Mr.Hardi (sahabat Soekarno) mnemui soekarno dan memohon untuk
mengakhiri dualisme kepemimpinan negara. Tanggal 7 februari 1967 presiden
menulis nota pribadi kepada soeharto, tanggal 8 februari 1967 mr.Hardi menemui
soeharto dan menyerahkan nota tersebut. Tanggal 19 februari 1967 presiden
soekarno menyetujui usulan draft yang dibuat oleh soeharto. Tanggal 22 februari
1967 presiden soekarno membacakan pidato pengunduran dirinya.
Tanggal 12 maret
1967 soeharto dilantik menjadi pejabat presiden RI oleh ketua MPRS Jend.A.H.Nasution.
Tanggal 27 maret 68 soeharto dikukuhkan sebagai presiden RI hingga terpilih
presdien oleh MPR dari hasil pemilu. Presiden Soeharto menjabat sebagai
presiden hingga 21 Mei 1998.
B. Stabilitas politik dan Rehabilitas ekonomi
Pada pemerintahan orde baru menjalankan UUD 1945 dan pancasila
secara konsekuen dengan melakukan rehabilitasi dan stabilisasi politik dan
keamanan. Pada tanggal 8 agustus 1967 indonesia bersama malaysia singapura
thailand dan philipina membentuk organisasi kerjasama regional yaitu ASEAN di
bangkok.
1.
Stabilitas politik dan Keamanan Sebagai dasar
pembagunan
Pada
tanggal 6 juni 1968 dibentuklah kabinet embangunan 1 (Pancakrida Kabinet
Pembangunan)
Yang berisi :
a)
Meniptakan stabilitas politik & ekonomi
b)
Penyusunan repelita
c)
Pelaksanaan pemilu maksimal juli 1971
d)
Mengembalian ketertiban & keamanan
masyarakat
e)
Pembersihan apatur negara dari unsur unsur
komunisme
Beberapa
partai partai penyederhanaan tahu 1971 ke 1973
Partai peserta pemilu 1971
|
Hasil fusi partai 1973
|
NU
PARMUSI
PERTI
PSII
|
PPP
|
PNI
PARTAI KATHOLIK
PARKINDO
PARTAI MURBA
IPKI
|
PDI
|
GOLKAR
|
GOLKAR
|
Kebijakan
|
Keterangan
|
1.
Program Benteng
2.
Program Alibaba
3.
Gerakan Asaat
4.
Program Gunting Syafrudin
|
·
Mencadangkan barang2 tertentu bagi kaum
pribumi dan membuka peluang bagikaum pribumi untuk membangun bisnis dibawah
perlindungan pemerintah.
·
Perusahaab yang lahir dari perusahaan cina dan
indonesia
·
Kebijakan pemerintah dengan memberikan
perlindungan khusus bagi wni asli dalam segala aktivitas usaha dibidang
ekonomi dari persaingan dan pengusaha asing
·
Kebijakan dengan cara memotong uang kertas
diatas rp.2.5,- dengan memberlakukan nilai setengahnya
|
B. Sistem ekonomi nasional
C. Sistem Ekonomi Liberal
1. Pian Soemitro
·
Pembangunan industri dasar seperti pendirian pabrik
dll
2. Finek (finansial ekonomi)
·
Perundingan (7 januari 1956) antara indonesia
dengan Belanda pada masa Burhanudin Harahap.
3. RPLT (Rencana Program Pembangunan Lima Tahun)
· Pada program ini perekonomian Indonesia semakin
terpuruk karena banyaknya pemberontakan yang bermunculan dan meningkatnya
defisit anggaran pemerintah
Konflik yang berhubungan dengan kepentingan
- APRA (Angkatan Perang Ratu Adil)
Kapten
raymond Westerling
Diakuinya negara pasundan dan dijadikan sbg
tentara negara federal di jabar
- Andi Aziz
Kapten
andi aziz
Dijadikannya
pasukan APRIS di NIT (Negara Indonesia Timur)
- RMS (Republik Maluku Selatan)
Dr.
C.R.S. Soumokil
(Christian
Robert Steven)
Memisahan
diri dari indonesia dan menbuat negara sendiri
Konflik
yang berhubungan dengan sistem pemerintah
- PRRI dan PERMESTA
Karena
minimnya kesejahteraan tentara di Sumatra & Sulawesi
Dewan”
PRRI
a)
Dewan Gajah -> Kolonel Maludin Simbolan
(Sumut)
b)
Dewan Manguni -> Kolonel Ventje Sumual
(Sulut)
c)
Dewan Banteng -> Letnan Kolonel A.Husein
(Sumbar)
d)
Dewan Garuda -> Letnan Kolonel Barlian
(Sumsel)
e)
-
BFO Negara” Federal
Penyelesaian
negara” federal khususnya di wilayah Timur
Dengan
diadakan konferensi Malino Sulsel (24 Juli 1946) & Kbm (1949)
Kesadaran
Pentingnya Integrasi Bangsa
Enam daerah konflik : Jabar, Jateng,
Jakarta, Papua, Sulteng & Sumut
Tokoh”
Pahlawan Pejuang Kemerdekaan
1)
Papua
a)
Frans Kaisiepo -> mempopulerkan lagu
Indonesia di Papua
b)
Silas papare -> yang membentuk KIM (Komite
Indonesia Merdeka) pendiri Partai Kemerdekaan Irian.
c)
Marthen Indey -> Mantan Tentara Hindia
Belanda
2)
Bangsawan
a)
Sri Sultan Hamengkubuwono ix
Merakyat,
besedia menyerahkan harta & beberapa fasilitas untuk RI
b)
Sultan Syarif Kasim II
Menyedekahkan
uang sebesar 1,47 triliyun / 13 juta gulden
3)
Tokoh Sastrawan
Ismail
Marzuki -> O Sarinah, Rayuan Pulau Kelapa, Sepasang Mata bola, Halo”
Bandung, Selendang Sutra
4.1
Perempuan Pejuang
-
Opu Daeng Risaju
Tidak ada komentar:
Posting Komentar